Plato (429-347 BC)
Lahir di Athena tgl. 29 Mei 429 BC. Ia adalah murid dari Sokrates
Plato menulis sebuah buku yang berhubungan dengan Psikologi yang berjudul ‘Phaedo’ yaitu tentang cinta
Ajaran Plato yang terkanal adalah ‘idea’
Plato menyebut jiwa sebagai ‘immaterial’ karena sebelum masuk ke dalam tubuh, jiwa sudah ada di alam para sensoris.
Jiwa menempati dua dunia yaitu : dunia sensoris (penginderaan) dan dunia idea (yang sifat aslinya adalah berpikir)
Menurut Plato, manusia terdiri atas jiwa dan badan (dualism) badan adalah penjara jiwa.
Aristoteles (384-322 BC)
Ia adalah murid Plato. Lahir di Stagirus/Stegira, Chelcidice
Karya Aristoteles dalam bidang Psikologi ialah
‘De Anima’ yaitu tentang sifat-sifat dasar jiwa.
Ia menyampaikan macam-macam tingkah laku manusia dan adanya perbedaan tingkah laku pada organisme-organisme yang berbeda-beda. Tingkah laku organisme memperlihatkan tingkatan seperti tumbuhan : memperlihatkan tingkah laku pada taraf vegetatif (bernafas, makan, tumbuh), hewan : selain tingkah laku vegetatif, juga sensitif (merasakan melalui panca indera), manusia : bertingkah laku vegetatif, sensitif dan rasional. Manusia menggunakan rasio atau pikiran.
‘Parra Naturalia’ tentang catatan-catatan menganai sensasi, persepsi, memori, mimpi
Aristoteles adalah orang pertama yang secara ekslisit menyatakan bahwa manusia adalah binatang yang berakal budi.
Aristoteles menamakan manusia sebagai mahluk karena kodratnya (phusei) hidup dalam masyarakat (politikom zoon).
Rene Descartes (1596-1650)
Ia adalah filsuf Perancis yang meletakkan dasar aliran Rasionalisme
Descartes melihat pengetahuan yang sebenarnya hanya dapat dicapai melalui “piker” dan bukan berdasarkan pengalaman atau bertumpu pada kemampuan “panca indera”
Ia memperkenalkan semboyan cogito ergo sum (aku berpkir maka aku ada). Hal ini membuatnya dikenal sebagai bapak rasionalisme
Ia memandang Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang gejala-gejala pemikiran atau gejala-gejala kesadaran manusia. Ia menyatakan bahwa manusia memiliki 2 macam zat yang secara hakiki berbeda, yaitu :
Recognitas : zat yang bebas tidak terikat oleh hukum-hukum alam serta bersifat rohani.
Res extensa : yaitu zat yang bersifat materi yang tidak bebas dan dikuasai oleh hukum alam.
Ia melihat tingkah laku manusia dalam 2 bagian :
Tingkah laku rasional : yang berhubungan dengan jiwa yang disebutnya sebagai unextended substance
Tingkah laku mekanis : yang berhubungan erat dengan badan yang disebutnya sebagai extended substance
Ia melihat “ide” dalam penjabaran 3 jenis ide :
Innate ideas : ide-ide bawaan yang datang dari struktur aktifitas atau potensi. Misalnya konsep Tuhan, jiwa, dsb.
Factitious ideas : ide-ide buatan, yang dibangun oleh pikiran untuk memahami sesuatu. Misalnya seorang ilmuwan yang hendak mencoba untuk membangun suatu teori.
Advebititious ideas : ide-ide yang tidak sengaja, yang datang sebagai rangsangan dari dunia eksternal, misalnya bunyi not music, panasnya api, sinar bulan, dsb.
John Locke (1632-1704)
Ia adalah filsuf Inggris yang lahir di Somerstetshire, Bristol.
Ia dikenal melalui konsep pikirnya tentang : Tabula rasa, tidak ada ide bawaan, sensasi dan refleksi, kualitas primer dan sekunder, materi yang nyata, dll.
Dalam konsep tabula rasa, ia menyatakan bahwa semua pengetahuan, tanggapan dan persaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat inderanya.
Pada waktu manusia dilahirkan, jiwanya kosong bagaikan sehelai kertas putih yang tidak tertulisi. Kertas kosong tersebut akan tertuli oleh pengalaman-pengalaman sedari kecil melalui alat pancainderanya. Semua pergolakan jiwanya akan tersusun oleh pengalamannya.
Gottfried Wilhelm von Leibniz (1646-1715)
Ia adalah seorang filsuf, sejarawan, matematikawan dan fisikawan. Ia dianggap sebagai seorang yang mempelopori studi Psikologi di Jerman.
Ia dikenal dengan psychophysical parallelism, yaitu bahwa hubungan antara badan dan jiwa bersifat pararel.
Menurutnya badan dan jiwa berjalan sendiri-sendiri, namun keduanya harus tunduk pada hukum-hukum (hal ini berbeda dengan pandangan Descartes yang menyatakan bahwa badan dan jiwa merupakan hubungan sebab-akibat atau interaksionisme.
George Berkeley (1685-1753)
Ia dikenal sebagai bapak idealisme modern. Ia juga dijuluki sebagai immaterialis dan idealis.
Pada tahun 1734 Berkeley menjadi uskup Cloyme.
Ia memberikan dalil-dalilnya sebagai berikut :
Dalil pertama : semua pengetahuan manusia berdasarkan dan berasal dari indera, jadi indera adaah prinsip pokok pengetahuan.
Dalil kedua : mempercayai adanya sesuatu di luar jiwa, konsepsi kita bertumpu pada fakta bahwa kita melihat dan merabanya.
Dalil ketiga : jika kognisi dan pengetahuan manusia mempunyai kemampuan mengungkapkan secara esensial dari apa yang ada di balik kognisi dan pengetahuan tersebut, maka setiap pengetahuan dan kognisi itu benar.
Dalil keempat : jika pengetahuan dan kognisi salah maka pengungkapannya juga pasti salah.
David Hume (1711-1776)
Ia filsuf kelahiran Edinburgh
Ia berkata “be a philosopher, but amindst all yous philosophies, be still a man” jafilah seorang filsuf namun dalam berfilsafat, anda harus tetap jadi seorang manusia.
Salah satu unsur psikologi Hume adalah unsur pengalaman seseorang yang berkaitan dengan :
Rasa/impression
ingatan/ideas.
Baginya pengalaman terdiri atas kesan dan ide. Pa prinsip-prinsip yang akan memandu kita dalam mengasosiasikan ide-ide, yaitu :
Persamaan/resemblance
Penghampiran/contiguity
Sebab akibat
John Stuart Mill (1806-1873)
Ia lhir di London dan menjadi seorang filsuf, ekonom dan moralis.
Ia dipengaruhi oleh Benthamisme, yaitu suatu ajaran yang dipelopori oleh Jeremy Bentham.
Paham Benthamisme adalah suatu ajaran yang mengajarkan bahwa setiap manusia menurut kodratnya berusaha untuk mengejar kesenangan/pleasure dan menghukum rasa sakit/pain
Sigmund Freud (1856-1939)
Lahir tgl. 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia.
Dasar pemikirannya yang terkenla adalah “sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses yang tidak disadarinya”(unconscious)
Menurutnya yang dimaksud proses tidak sadar adalah :
Pemikiran
Rasa takut
Keinginan-keinginan yang tidak disadari seseorang, yang memiliki pengaruh pada perilakunya, terutama pengaruh negative berupa hasrat yang menganggu keseimbangan kepribadiannya.
Secara psikologis, gangguan atau kekacauan jiwa pada akhirnya melahirkan tindakan Devian/menyimpang
Teori Psikologinya yang terkenal ialah :
Id
Ego
Superego
Carl Gustav Jung (1875-1962)
Ia adalah Psikolog yang berasal dari Swiss, merupakan seorang pengagum Sigmund Freud, namun tidak sepenuhnya memegenag teori Freud.
Ia sempat bekerja di Burghoeltzli Mental Hospital di bawah bimbingan Eugenen Bleuler, yaitu seorang pakar dan penemu istilah Skizofrenia
Ia membagi jiwa dalam 3 bagian :
Ego : didefinisikan sebagai alam sadar.
Alam bawah sadar personal : mencakup segala sesuatu yang tidak disadari secara langsung, tapi bisa diusahakan untuk disadari.
Alam bawah sadar kolektif : warisan psikis yaitu tumpukan pengalaman, semacam pengetahuan bersama yang kita miliki sejak lahir.
Salah satu contoh pengalaman alam bawah sadar kolektif adalah de ja vu (perasaan bahwa anda pernah ada di tempat anda sekarang sebelumnya, namun tidak ingat kapan).
Alfred Adler (1870-1937)
Ia adalah keturunan Yahudi yang diangkat oleh Sigmund Freud sebagai presiden Viennese Analytic Society.
Teorinya dikenal sebagai berikut :
“Nafsu atau daya motivasi”, yang kemudian dikenal sebagai “dorongan menuju kesempurnaan” inilah hasrat setiap individu, yaitu untuk memenuhi segala keinginan dan potensi yang dalam diri sehingga mendorong kita untuk semakin dekat dengan apa yang diidealkan.
Sebelum menggunakan istilah “dorongan kesempurnaan” Adler telah lebih dahulu memperkenalkan istilah “keinginan merusak” yaitu suatu reaksi yang terjadi dalam diri kita ketika keinginan-keinginan lain tidak terpenuhi.
Karena kata “merusak” condong kea rah yang negatif, maka munculah istilah “dorongan untuk menegaskan diri”
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Ia dikenal dengan “gerak reflex” yaitu pengkondisian Pavlovian/klasikal, membentuk berbagai gerak reflex
Unconditioned stimulus : yaitu stimulus yang belum menjadi kebiasaan.
Unconditioned response : respon yang belum menjadi kebiasaan.
Ia membuktikan teorinya tersebut dengan kegiatan eksperimen pada anjing.
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)
Lahir tgl. 20 Maret 1904 di Pennsylvania, Amerika serikat.
Ia dikenang sebagai seorang psikolog terkenal setelah Sigmund Freud.
Hal penting dalam pemikirannya dalam dunia Psikologi ialah Operant Conditioning/cara kerja yang menentukan. Merupakan system yang ditawarkannya.
Menurutnya, tiap mahluk hidup pasti selalu berada dalam proses “melakukan sesuatu” terhadap lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar