Senin, 07 Maret 2011

Alkitab lebih ilmiah daripada perkiraan ahli ilmu pengetahuan

Alkitab lebih ilmiah daripada perkiraan ahli ilmu pengetahuan
Zaman dahulu ketika teknologi modern belum ada, banyak orang bingung dengan bentuk bumi. Mereka menerka-nerka bagaimana bentuk bumi sebenarnya. Orang-orang India purba memiliki pandangan bahwa bumi itu datar dan terletak di atas pungung seekor gajah raksasa. Jadi kalau gajah itu bergerak, maka terjadilah gempa. Orang-orang Yunani berpikir bahwa bumi ini datar dan pada kedua ujung bumi ada tiang-tiang raksasa yang disebut tiang Hercules. Jadi ketika ada orang yang berlayar sampai ujung bumi, pasti akan terjerumus ke lubang yang sangat dalam.
Christopher Columbus mempunyai keyakinan bahwa bumi itu bulat dan bukan datar. Tahun 1942, ia berlayar dari daratan Eropa menuju arah barat untuk mencapai Asia. Setelah berlayar beberapa lama di lautan dan tidak menjumpai daratan, anak buah Columbus ketakutan karena mereka pikir akan terjerumus di ujung bumi. Tetapi Columbus minta waktu 3 hari lagi supaya mereka sabar. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat, tetapi bukan di Asia. Tempat itu ialah benua Amerika. Jadi pada akhir abad 15 manusia mulai mengerti bahwa bumi itu bulat.
Sebenarnya di dalam Alkitab sudah dijelaskan mengenai bentuk bumi. Yesaya yang menulis kitabnya kurang lebih 2.700 tahun yang lalu menyatakan. “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” (Yes. 40:22). Dan dijelaskan pula bahwa bumi tidak mempunyai penyangga apa pun. “Allah membentangkan utara di atas kekosongan dan menggantungkan bumi pada kehampaan.” (Ayb. 26:7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar